Dodi Chandra
Dodi Chandra
  • Nov 4, 2021
  • 3959

Wabup Suwarti Panen Jagung Perdana Milik Poktan Dewi Usaha

Wabup Suwarti Panen Jagung Perdana Milik Poktan Dewi Usaha
PANEN PERDANA. Wakil Bupati Musi Rawas, Hj. Suwarti (tengah memakai caping) saat melakukan panen jagung perdana milik Poktan Usaha Dewi Desa Sadar Karya Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas Sumsel, Kamis (04/11/2021). Foto: Dodi_Musirawas

MUSIRAWAS - Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan, Hj. Suwarti melakukan panen jagung perdana milik Kelompok Tani (Poktan) Usaha Dewi Desa Sadar Karya Kecamatan Purwodadi, Kamis (04/11/2021). Dari hasil ubinan, jagung yang dipanen ini akan menghasilkan 8, 12 ton jagung pipil kering per hektar. 

Dalam sambutannya, Wabup Suwarti memberikan apresiasi yang tinggi kepada Poktan Usaha Dewi atas usaha yang dilakukan. Ia berharap, budidaya komoditi jagung ini terus dikembangkan hingga pada saatnya nanti Kabupaten Musi Rawas bisa berdaulat pangan, dimana salah satu penyumbang terbesarnya adalah jagung. 

Menurut catatan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Musi Rawas, kata Wabup, tahun ini merupakan tahun bersejarah. Pada tahun ini capaian budidaya tanam jagung seluas 10 ribu hektar lebih. Ini menunjukkan minat petani akan budidaya jagung meningkat drastis.

"Saya mengucapkan apresiasi yang tinggi atas capaian ini, " ujar Wabup Suwarti.

Wabup juga meminta kepada jajaran Distannak Musi Rawas untuk terus mengawal dan memfasilitasi para petani pembudidaya jagung, agar kuantitas semakin banyak dan kualitas jagung semakin tinggi.

"Dengan begitu, para buyer komoditi jagung tidak ragu membeli hasil para petani Musi Rawas, " mantan Bidan ini.

Dalam sesi tanya jawab, Fahmi, selaku Ketua Poktan Usaha Dewi Desa Sadar Karya bercerita ikhwal suka duka bertanam jagung ini sejak awal hingga berhasil.

"Awalnya ragu untuk bertanam jagung, sebab dari beberapa petani jagung sebelumnya belum ada yang berhasil besar. Malah beberapa diantaranya tidak menghasilkan apa-apa. Cuma dapat capek malah ada yang rugi. Kendalanya terletak pada pemasaran pasca panen yaitu sedikitnya pembeli jagung dan harga jual yang rendah, " kata Fahmi.

Namun seiring waktu dirinya dan beberapa rekan lain yang melakukan survei, akhirnya mendapat peluang untuk mengisi pasokan pabrik dari Palembang. Pabrik menjamin akan membeli komoditi jagung dengan harga tinggi asalkan sesuai dengan standar kualitas pabrik.

"Melihat peluang ini dan apalagi pada saat Covid-19 ini, kami mengumpulkan beberapa petani untuk mau menanam jagung dengan jaminan pasokan pabrik, " tambah Fahmi.

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melalui Distannak dapat mendampingi para petani untuk bisa memperbaiki kualitas komoditi jagung.

"Beberapa petani terkendala pembukaan lahan karena sudah tidak boleh lagi dengan cara membakar lahan. Kemudian yang lumayan krusial adalah mendapatkan pupuk. Kami masih belum berani pakai pupuk subsidi. Kemaren hanya pakai Urea-nya saja, " kata Fahmi.

Menjawab hal ini, Tohirin, Koordinator KJF Distannak menjelaskan, pihaknya akan semaksimal mungkin membantu para petani yang meminta pendampingan budidaya jagung.

"Untuk pembukaan lahan, Bupati dan Wakil Bupati sudah mempunyai program itu. Yakni bantuan alat berat bagi petani yang hendak membuka lahan. Kita sudah punya yang namanya Brigade Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian). Silakan ajukan permintaan, itu gratis. Hanya saja, operasionalnya silakan dirembuk, " kata Tohirin.

Untuk masalah pupuk untuk petani jagung, menggunakan pupuk bersubsidi itu diperbolehkan. Hanya saja, memang saat ini kuota pupuk bersubsidi sangatlah terbatas. Sehingga banyak isu yang disampaikan pupuk bersubsidi langka.

"Langka-nya itu karena memang kuotanya sedikit. Misal, kebutuhan urea di Kabupaten Musi Rawas itu sebanyak 30 ton per tahun. Namun yang diberikan hanya 11 ton. Kan banyak kurangnya, " jelas Tohirin.

Meski demikian pihaknya akan mencoba membantu para petani jagung, apalagi yang sudah terbukti berhasil.

Selain Wabup Suwarti, tampak hadir pada acara tersebut yaitu Kepala Distannak, Zuhri Syawal dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Musi Rawas, Hayatun Novrida. (dod)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU